Workshop Penelitian "Seri Sharing Session Ikanas"

Kebijakan yang baik, salah satunya dibangun berdasarkan rekomendasi hasil penelitian. Berlatarkan hal tersebut, PKN STAN melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat kembali menyelenggarakan kegiatan Workshop Penelitian "Seri Sharing Session Ikanas", Kamis 4 Maret 2021. Kegiatan ini menghadirkan Direktur Eksekutif STAN Research/Analyst BKF, Bapak Futu Faturay dan Peneliti BKF, Bapak Anda Nugroho. Workshop dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom dan Youtube Channel PKN STAN.
Dalam sambutannya, Plt. Direktur PKN STAN, Bapak Bambang Juli Istanto menyatakan bahwa hasil-hasil penelitian dapat digunakan selain untuk mengembangkan keilmuan juga dapat dimanfaatkan sebagai rekomendasi untuk penyusunan kebijakan. Lebih lanjut disebutkan bahwa Kementerian Keuangan kaya akan data, namun sumber daya yang mampu mengolahnya terbatas. Menanggapi hal tersebut, Bapak Bambang menyatakan bahwa PKN STAN sebagai lembaga pendidikan tinggi di lingkungan Kemenkeu harus bisa berkontribusi. "Sudah menjadi tanggung jawab PKN STAN untuk membantu unit teknis untuk mengolah dan menyajikan data tersebut sehingga dapat digunakan", ungkapnya.
Pada sesi pertama, Direktur Eksekutif STAN Research Futu Faturay memaparkan tentang “Research-Based Policy dan Pentingnya Kolaborasi dalam Riset”. Bapak Futu menyampaikan bahwa dalam pembentukan suatu kebijakan akan melewati 6 tahapan, yaitu Problem Definition/Agenda Setting, Constructing the Policy Alternatives/ Policy Formulation, Choice of Solution/Selection of Preferred Policy Option, Policy Design, Policy Implementation and Monitoring, dan Evaluation. "Riset mempengaruhi semua stages dalam pembentukan kebijakan", ungkapnya. Dalam kaitannya dengan penelitian, keuangan negara memiliki banyak aspek, bisa dilihat dari sisi APBN, atau mengenai hak dan kewajiban negara yaitu memungut pendapatan dan menyelenggarakan kegiatan pemerintahan dan PBJ. "Dalam setiap siklus di situ ada celah-celah riset" tambahnya. Melakukan penelitian itu memang tidak mudah, oleh karena itu Bapak Futu juga menggarisbawahi pentingnya budaya kolaborasi dalam menyusun penelitian.
Pada sesi II, Peneliti BKF, Bapak Anda Nugroho memaparkan tentang "Menghasilkan Publikasi Internasional dari Penelitian di Bidang Keuangan Negara". Bapak Anda menyampaikan bahwa mempublikasikan hasil penelitian di jurnal internasional, selain lebih menantang, merupakan reward bagi akademisi dan peneliti. Ia menyampaikan bahwa ketika akan memulai penelitian, ada 3 hal yang perlu diperhatikan, yaitu bagaimana mencari topik penelitian, bagaimana cara menelitinya, dan bagaimana cara mempublikasikannya. Dilihat dari sisi topik penelitian, yaitu keuangan negara, hal ini sangat menguntungkan, karena spektrum dan cakupannya sangat luas dan menyentuh semua aspek kehidupan sehari-hari." Jangan khawatir kehabisan topik bila berbicara tentang keuangan negara", ungkapnya.
Bapak Anda memberikan beberapa tips agar artikel yang disusun dapat diterima di jurnal internasional. Tips yang pertama adalah memperbesar aspek akademis. "Apabila kita meneliti topik keuangan negara, pasti akan menarik di Indonesia, karena berkontribusi terhadap kebijakan di Indonesia, namun cenderung dianggap kurang menarik di dunia internasional karena topiknya sangat regional", ungkapnya. Oleh karena itu, Ia berpendapat untuk menyandingkannya dengan konsep-konsep akademis yang juga relevan dengan dunia internasional. Tips yang kedua adalah memperkaya pengetahuan terkait metode penelitian, bisa melalui program pembelajaran di KLC atau melalui Youtube. Tips selanjutnya terkait metode penulisan, dan yang terakhir adalah pentingnya proofreading.